Sampang ( ANGKAT BERITA) Lagi-lagi program Menu Bergizi (MBG) di Yayasan Darunnajah Jrengik menjadi sorotan publik, setelah kemaren di keluhkan ikan ayam bau, dan tidak sesuai budget, siswa kembali diduga tidak menerima menu sesuai hak dan anggaran pemerintah.
Pada Kamis (30/10/2025), jatah makanan yang diterima siswa hanya berupa mie, sedikit tumisan sayur, dua buah siomay, satu buah salak, dan satu minuman sari kacang hijau kemasan. Menu tersebut jauh dari standar kecukupan gizi untuk pelajar.
Ketua GASI Achmad, menyebut temuan ini bukan yang pertama.
“Lagi-lagi hak anak diduga dipangkas. Dengan anggaran Rp10 ribu per siswa, ini sangat tidak masuk akal, kami menduga ada mark up SPJ dan pemotongan hak siswa, Kami sudah kantongi bukti bukti perhari nya” tegas Achmad
Menurut informasi yang dihimpun, dari anggaran Rp15.000 per siswa:
Rp 2.000 disebut sebagai profit yayasan
Rp 3.000 untuk tenaga kerja
Rp10.000 seharusnya untuk makanan siswa
Namun kenyataannya, nilai konsumsi yang diberikan diduga tidak mencapai porsi Rp10.000.
Karena itu, GASI akan melayangkan surat resmi kepada penanggung jawab program MBG di BGN agar audit dan evaluasi segera dilakukan.
“Kalau ditemukan kerugian negara atau pelanggaran, kami akan dorong aparat penegak hukum turun tangan,” tambahnya.
Di sisi lain, tim media telah berkali-kali berupaya meminta kontak Ketua MBG Yayasan Darunnajah untuk memperoleh hak jawab, namun tidak ada jawaban hingga berita ini diturunkan, camat Jrengik selaku pengawas wilayah juga telah dimintai tanggapan, namun tidak merespon.
Program MBG seharusnya menjadi instrumen peningkatan gizi siswa, bukan sarana mengurangi hak anak demi keuntungan oknum tertentu. GASI memastikan akan terus mengawal dan membuka dugaan penyimpangan ini secara terang benderang.
