Sumenep, (ANGKAT BERITA) Kondisi Kantor Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi sorotan tajam masyarakat setelah lama dikeluhkan namun tak kunjung ditindaklanjuti. Kantor yang seharusnya menjadi pusat pelayanan administrasi warga tersebut kini justru tampil memprihatinkan, dipenuhi rumpun rumput liar, sampah berserakan dengan bau menyengat, serta pagar belakang yang rusak parah.
Kantor kecamatan, sebagai wajah pemerintahan tingkat wilayah, semestinya mencerminkan ketertiban, kebersihan, dan profesionalitas. Namun menurut warga, kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Rumput yang menjulang tinggi seolah dibiarkan tumbuh tanpa perawatan, sampah rumah tangga dan plastik menumpuk di sudut-sudut halaman, bahkan tak jarang menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu warga yang datang untuk mengurus berbagai keperluan.
Moh. Dimin, warga Desa Prenduan yang sering berkunjung untuk urusan administrasi, menyuarakan keprihatinannya secara lantang.
“Kantor ini adalah tempat pelayanan masyarakat. Tapi lihat sendiri, dibiarkan kotor, penuh rumput liar, dan baunya sangat tidak sedap. Pagar belakangnya pun rusak parah dan belum pernah diperbaiki. Kami jadi bertanya, anggaran perawatan kantor tiap tahun itu sebenarnya ke mana?” ungkapnya. Jumat !17/10)
Dirinya juga mempertanyakan keberadaan petugas kebersihan atau tukang kebun di kantor tersebut.
“Apakah memang tidak ada tukang kebun di sini? Kalau memang ada, setiap harinya mereka kerja apa? Jangan-jangan hanya menunggu gaji tanpa ada pekerjaan yang jelas. Ini kantor pelayanan, bukan lahan kosong yang dibiarkan terbengkalai.”
Lebih dari sekadar kebersihan, warga menilai kondisi kantor mencerminkan buruknya tata kelola dan lemahnya pengawasan pimpinan. Mereka menilai, jika kantor kecamatan saja tidak mampu dirawat dengan baik, bagaimana mungkin pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan maksimal.
Kritik juga diarahkan kepada pimpinan Kecamatan Pragaan. Warga mengeluhkan sulitnya menemui Camat untuk menyampaikan keluhan secara langsung.
“Kami sudah beberapa kali ingin mempertanyakan langsung, tapi Bapak Camat selalu tidak ada di tempat. Apakah beliau tidak tahu kondisi kantornya sendiri? Seolah-olah masalah ini dianggap biasa, padahal masyarakat sangat dirugikan.” tambah Moh. Dimin.
Tim Warta Teropong Indonesia News juga menyebutkan bahwa laporan mengenai kondisi ini pernah disampaikan sebelumnya, namun belum mendapatkan tanggapan resmi dari pihak kecamatan. Hingga berita ini diterbitkan, konfirmasi dari Camat Pragaan maupun pejabat terkait belum diperoleh.
Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengaku malu ketika tamu dari luar kecamatan datang dan melihat langsung kondisi kantor pemerintahan yang kumuh dan tidak terurus.
“Bagaimana masyarakat mau percaya pada pemerintah jika kantor kecamatannya saja seperti ini? Kantor adalah etalase pelayanan. Jika tidak bisa mengurus lingkungan sendiri, bagaimana bisa mengurus masyarakat?” tutur warga lainnya.
Masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pemerintah kabupaten maupun pihak Inspektorat untuk meninjau langsung kondisi kantor Kecamatan Pragaan dan mengevaluasi penggunaan anggaran perawatan serta kedisiplinan pegawai.
Kelalaian terhadap fasilitas publik bukan hanya masalah estetika, tetapi menyangkut wibawa pemerintah dan hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Perbaikan fisik kantor, kebersihan lingkungan, dan kehadiran pimpinan di kantor adalah langkah awal yang sangat ditunggu warga Pragaan.
Hingga berita ini dirilis, Kantor Kecamatan Pragaan belum memberikan klarifikasi atau rencana perbaikan atas berbagai keluhan warga.
Team angkat berita