Pamekasan ( ANGKAT BERITA) – Dunia usaha di Pamekasan mendadak panas setelah seorang pedagang rokok kecil menyebut dua nama tokoh berpengaruh saat didatangi petugas cukai.

Ucapan spontan itu kemudian berujung pada terbitnya surat klarifikasi dari pedagang yang bersangkutan, yang menyatakan penarikan kembali ucapannya dengan alasan panik dan takut.

Namun, langkah klarifikasi tersebut justru memunculkan gelombang tafsir baru di tengah publik, bukan hanya soal ucapan pedagang kecil itu, melainkan reaksi cepat dari pihak-pihak yang merasa namanya terseret.

Menurut Syahrial, Pemerhati Kajian Publik, fenomena ini menunjukkan betapa sensitifnya hubungan antara kekuasaan, uang, dan rasa takut dalam masyarakat.

“Menariknya, reaksi cepat justru sering muncul dari pihak-pihak yang menganggap namanya tercatut, kalau memang bersih, publik tentu bisa menilai dengan sendirinya, kadang, kepanikan bukan datang dari yang kecil, tapi dari bayangan besar yang merasa terusik,” ujarnya, Jumat (10/10).

Madura sendiri dikenal sebagai wilayah dengan peredaran rokok ilegal yang cukup tinggi, razia berkali-kali dilakukan oleh petugas cukai dan aparat daerah, tetapi yang sering tersentuh justru pedagang kecil di pelosok desa, sementara jaringan besar kerap tak tersentuh.

“Rakyat kecil berjualan karena ingin hidup, ketika aparat datang, mereka mudah jadi sasaran. Tapi saat nama besar ikut disebut, barulah muncul klarifikasi dengan narasi ketakutan, publik pasti bisa membaca situasi ini,” sindir Syahrial.

Ia juga menyoroti bahwa ketimpangan sosial dan posisi tawar masyarakat kerap membuat suara rakyat kecil mudah dibungkam.

“Ada kesan bahwa posisi sosial dan kekuasaan bisa menentukan siapa yang boleh bersuara, kalau rakyat kecil tidak lagi berani bicara, siapa yang akan mengungkap kebenaran?” tegasnya.

Syahrial menambahkan, publik harus lebih kritis dalam menyikapi setiap klarifikasi yang muncul tiba-tiba, sebab, di balik kalimat yang rapi dan alasan ‘panik’, bisa saja tersembunyi ketakutan akan sesuatu yang lebih besar.

“Yang benar tidak akan gentar, biasanya kepanikan muncul ketika ada sesuatu yang belum siap diungkap ke publik,” pungkasnya.