Pamekasan, angkatberita.id – Perseteruan keluarga pemilik Pabrik Rokok Ayunda, Pamekasan, Jawa Timur, kian terbuka ke publik. Wahyu Budianto, putra kedua pemilik pabrik, menyatakan siap menempuh jalur hukum atas isu-isu yang dianggap merusak martabat dan kehidupannya.
Pemicu konflik bermula dari pernyataan Bambang Budianto, ayah kandungnya, yang menyebut Wahyu bukan anak biologis, melainkan anak pungut. Pernyataan ini membuat Wahyu geram. Amarahnya semakin memuncak setelah isu lain beredar luas: dugaan pernikahan sang ayah dengan Nurika Alfin Maulidina, yang tak lain mantan istrinya.
“Dua hal ini jelas merugikan saya, baik sebagai pribadi maupun keluarga. Karena itu, saya akan buktikan kebenaran di jalur hukum,” tegas Wahyu.
Untuk memperkuat langkahnya, Wahyu menunjuk Kantor Hukum D’Firmansyah S.H., & Rekan di Surabaya. Dalam pertemuan resmi pada Rabu, 24 September 2025, ia menyerahkan kuasa penuh kepada tim kuasa hukum yang dipimpin Dodik Firmansyah.
“Kami sudah siapkan kajian hukum, baik pidana maupun perdata. Semua opsi terbuka, termasuk gugatan perbuatan melawan hukum,” ujar Dodik, Kamis (25/9/2025). Hal senada disampaikan kuasa hukum lainnya, Sukardi S.H., yang memastikan langkah hukum akan ditempuh secara simultan.
Wahyu juga menantang publik untuk membuktikan isu kedekatan ayahnya dengan Nurika. Ia bahkan menyatakan siap menjalani tes DNA guna membantah tuduhan sebagai anak pungut.
“Silakan, saya terbuka tes DNA. Itu cara paling sah untuk membuktikan saya anak kandung,” kata Wahyu.
Sementara itu, Bambang Budianto memilih jalur berbeda. Ia menegaskan isu pernikahannya dengan Nurika hanyalah fitnah. Untuk memperkuat bantahannya, ia bersumpah dengan Al-Qur’an di hadapan tokoh agama, aparat TNI-Polri, serta perangkat desa pada Kamis, 25 September 2025.
“Saya bersumpah tidak pernah dan tidak akan menikah dengan Nurika. Saya juga tidak pernah berzina dengannya. Jika saya berbohong, biarlah Allah melaknat saya,” ucap Bambang dengan suara bergetar.
Terkait foto dirinya dan Nurika saat umrah di Mekkah, Bambang mengakuinya, namun membantah dilakukan berdua. Menurutnya, perjalanan tersebut merupakan bagian dari pemberangkatan rombongan karyawan yang rutin dilakukan perusahaan setiap tahun.
“Flyer yang beredar itu hoaks. Jangan sampai masyarakat termakan fitnah yang dibuat pihak tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Pertarungan narasi antara ayah dan anak ini kini beralih ke arena hukum. Wahyu dengan langkah litigasi melalui pengacara, sementara Bambang dengan sumpah keagamaan dan klarifikasi publik.
Kasus ini bukan hanya menjadi sorotan di internal keluarga, melainkan juga mengundang perhatian masyarakat Madura. Pasalnya, reputasi Pabrik Rokok Ayunda yang selama ini dikenal sebagai perusahaan besar di Pamekasan ikut dipertaruhkan di tengah derasnya isu yang beredar di media sosial.
( BBG)
Sumber Artikel berjudul ” Wahyu Budianto Siap Tempuh Jalur Hukum, Tegas Hadapi Isu Anak Pungut dan Pernikahan Ayahnya “, selengkapnya dengan link: https://kalsel.pikiran-rakyat.com/hukum-peristiwa/pr-3889672545/wahyu-budianto-siap-tempuh-jalur-hukum-tegas-hadapi-isu-anak-pungut-dan-pernikahan-ayahnya?page=2