Surabaya (ANGKAT BERITA) – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN Non-Reguler) di Kelurahan Gading RW 10 Tambaksari meluncurkan inovasi berupa alarm emergency. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan keamanan warga dalam menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran, bencana alam, atau tindak kejahatan.

Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan di Untag Surabaya yang bekerja sama dengan warga setempat dan perangkat desa untuk mengembangkan teknologi sederhana yang efektif dan efisien.

Angga Dwi Permadi, selaku Sie Acara dalam pelaksanaan KKN ini, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut didukung oleh rekan-rekannya, yaitu Shinta Rahma Diana, Natanael Ivan, Mochammad Ricky Dwi Yulianto, dan Rafly Dhannie Aldiant.

Selain itu, kegiatan ini juga didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Dia Puspitasari, S.Sosio., M.Si, yang telah mengarahkan kegiatan ini hingga tuntas.

Melalui program ini, mahasiswa berkolaborasi dengan warga setempat untuk:

1. Merancang dan Menyebarkan Alarm Emergency
Sistem alarm dirancang agar mudah digunakan, dengan teknologi sederhana yang terjangkau oleh masyarakat setempat. Alarm ini berbasis sensor dan sirine, di mana sistem akan aktif secara otomatis jika terdeteksi getaran yang menandakan gempa atau jika tombol darurat ditekan oleh warga.

2. Sosialisasi dan Pelatihan Masyarakat
Mahasiswa memberikan pelatihan kepada warga mengenai cara mengoperasikan dan merawat alarm tersebut, sekaligus mengedukasi pentingnya tanggap darurat.

3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Keamanan Kolektif
Proyek ini mendorong partisipasi aktif warga dalam menjaga lingkungan mereka, sehingga tercipta budaya gotong royong untuk keamanan bersama.

Program ini berlangsung selama bulan November hingga Desember 2024, dengan peresmian alarm emergency yang direncanakan pada minggu ketiga Desember. Inovasi ini diimplementasikan di wilayah Tambaksari, Surabaya, yang merupakan salah satu daerah padat penduduk dengan tingkat risiko kejadian darurat yang cukup tinggi.

Ide inovasi ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sistem peringatan dini di Tambaksari, yang sering kali membuat warga terlambat merespons situasi darurat. Hal ini meningkatkan risiko kerugian baik secara material maupun non-material. Dengan adanya alarm emergency, warga di Desa Tambaksari diharapkan dapat lebih cepat bertindak dalam situasi darurat, sehingga meminimalkan dampak negatif.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya atas dukungan penuh yang diberikan selama kegiatan KKN Non-Reguler ini. Bimbingan, arahan, dan fasilitas yang disediakan telah menjadi kunci keberhasilan kami dalam melaksanakan program ini,” ujar salah satu mahasiswa yang terlibat.

Inovasi ini diharapkan tidak hanya berdampak nyata dalam meningkatkan keamanan masyarakat tetapi juga memberdayakan warga melalui penerapan teknologi sederhana. Selain itu, program ini mencerminkan sinergi antara teori yang dipelajari di kampus dengan praktik langsung di lapangan.

Proyek ini juga menjadi inspirasi bagi kelompok KKN lainnya untuk terus berinovasi demi memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Diharapkan pula bahwa upaya mahasiswa Untag Surabaya ini menjadi solusi jangka panjang yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Dengan semangat gotong royong yang dikuatkan melalui program ini, warga Tambaksari diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, bebas dari kejahatan, dan tanggap terhadap keadaan darurat.