Surabaya, ( ANGKAT BERITA) Aliansi Madura Indonesia (AMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, Senin (23/12).

Dalam aksi ini, AMI menyampaikan sejumlah data yang mengungkap dugaan ketidakprofesionalan serta bobroknya kinerja sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Jawa Timur.

Ketua Umum AMI, Baihaqi, menyatakan bahwa sejumlah Lapas dan Rutan di Jawa Timur diduga telah menjadi tempat penyalahgunaan wewenang, peredaran narkoba, dan penyalahgunaan telepon genggam oleh narapidana. Beberapa di antaranya bahkan disebut telah berubah menjadi “Las Vegas” karena maraknya praktik pungutan liar dan peredaran narkoba.

Dugaan Pelanggaran di Lapas dan Rutan
Beberapa temuan yang disampaikan AMI mencakup:

Lapas Kelas IIA Jember
Diduga terjadi praktik pungutan liar, peredaran narkoba jenis sabu-sabu, dan penyalahgunaan telepon genggam.

Lapas Kelas IIA Sidoarjo
Dugaan kasus serupa, dengan indikasi adanya perlindungan terhadap aktivitas ilegal tersebut.

Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng)
Terjadi insiden kaburnya narapidana. AMI juga membeberkan data bahwa seorang narapidana kasus narkoba di Rutan Medaeng diketahui memiliki pil ekstasi, lengkap dengan bukti foto swafoto yang telah dikantongi AMI.

Rutan Kelas IIB Situbondo dan Gresik
Kedua Rutan ini diduga menjadi tempat peredaran narkoba jenis sabu-sabu dan penyalahgunaan telepon genggam.
Tuntutan AMI

Dalam aksinya, AMI mengajukan tuntutan tegas kepada Kemenkumham Jawa Timur, di antaranya:

1. Pencopotan Kepala Lapas (Kalapas) dan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) di Lapas Kelas IIA Jember dan Sidoarjo.

2. Pencopotan Kepala Rutan (Karutan) dan Kepala Pengamanan Rutan (KPR) di Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng), Situbondo, dan Gresik.

“Kami memiliki banyak data dan bukti atas berbagai pelanggaran ini. Salah satunya adalah bukti foto swafoto seorang anak bandar narkoba di Rutan Medaeng yang memiliki pil ekstasi. Ini hanya salah satu contoh dari banyaknya kasus yang kami temukan,” tegas Baihaqi, Ketua Umum AMI.

Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap lemahnya pengawasan dan pengelolaan di sejumlah Lapas dan Rutan di Jawa Timur. AMI berharap tuntutan ini segera ditindaklanjuti oleh pihak Kemenkumham untuk memperbaiki sistem pemasyarakatan dan mencegah maraknya pelanggaran hukum di dalam institusi tersebut.