Sumenep, angkatberita.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep pada tahun 2025 menganggarkan lebih dari Rp 3 miliar untuk pengadaan seragam sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI).
Program ini diharapkan meringankan beban pendidikan masyarakat. Namun, muncul desakan agar proyek besar ini tidak hanya bernilai seremonial, melainkan juga berdampak nyata pada perputaran ekonomi lokal.
Ahmad Nawawi, pemuda peduli Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menegaskan agar Pemkab Sumenep, khususnya Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, memberdayakan penjahit serta pengusaha kain lokal dalam proses pengadaan.
“Saya minta agar pemerintah tidak melupakan UMKM. Libatkan penjahit dan pengusaha kain lokal. Ini penting supaya anggaran miliaran rupiah benar-benar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Menurut Nawawi, melibatkan penjahit lokal akan menghadirkan multiplier effect bagi ekonomi Sumenep. Tidak hanya membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pengusaha kecil, langkah ini juga akan menumbuhkan perputaran uang di tingkat daerah.
“Kalau dikerjakan oleh penjahit lokal, kualitas seragam pasti lebih terjamin karena mereka paham kebutuhan sekolah di Sumenep. Selain itu, biaya transportasi dan logistik bisa ditekan. Jadi, manfaatnya lebih banyak,” tegasnya.
Ia mengingatkan agar program pengadaan seragam ini tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, apalagi jika pengerjaan dialihkan keluar daerah.
“Jangan sampai program ini bagus di atas kertas, tapi tidak memberi dampak bagi UMKM lokal. Anggaran Rp 3 miliar lebih itu sangat besar, harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumenep sendiri,” pungkas Nawawi. (Asm)