ANGKAT BERITA||SAMPANG – Seorang remaja berinisial A, warga Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, diringkus oleh anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Sampang pada Sabtu (19/4).

Pria berusia 25 tahun itu ditangkap saat melintas di jalan raya setempat karena diduga membawa narkotika jenis sabu seberat kurang lebih satu kilogram.

Penangkapan dilakukan di tengah keramaian warga, membuat suasana mendadak mencekam. Warga sekitar yang menyaksikan langsung aksi petugas pun dibuat terkejut. “Saya lihat dia langsung digeledah. Nggak nyangka ternyata bawa narkoba,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Pelaku yang disebut-sebut sebagai kurir narkoba ini langsung digelandang ke Mapolres Sampang bersama barang bukti. Penangkapan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait maraknya peredaran narkoba yang melibatkan kalangan muda di wilayah pedesaan.

Aktivis Pentolan Kecamatan Omben, H. Suja’i Tansil, S.H., angkat bicara terkait peristiwa tersebut. Ia menyebut penangkapan ini sebagai tanda bahaya serius di wilayah Sampang.

“Ini bukan perkara kecil. Kalau remaja desa sudah dijadikan kurir narkoba, artinya Sampang sedang dalam situasi darurat. Aparat harus bertindak tegas, jangan hanya berhenti di pelaku lapangan. Bongkar jaringannya sampai ke akar!” tegas Suja’i.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dan edukasi terhadap generasi muda. Menurutnya, peredaran narkoba yang masuk hingga ke pelosok desa tak hanya merusak individu, tetapi juga merobek tatanan sosial dan moral masyarakat.

Kapolres Sampang AKBP Hartono saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Iya mas, betul,” ujarnya singkat.

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polres Sampang mengenai rincian pengembangan kasus maupun dugaan jaringan besar di balik peredaran narkoba tersebut.

Suja’i pun mengingatkan semua pihak untuk tidak menutup mata. “Ini bukan hanya tanggung jawab polisi. Pemerintah daerah, tokoh agama, sekolah, bahkan masyarakat biasa harus bersatu. Jangan sampai kita kehilangan satu generasi karena kita terlalu diam,” tutupnya.