SAMPANG|| ANGKAT BERITA – PT Pertamina Patra Niaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Camplong kembali menjadi pusat perhatian, bukan karena prestasi, tetapi lantaran dugaan skandal memalukan yang melibatkan sejumlah karyawannya.

Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan beberapa karyawan diduga tengah berpesta narkotika jenis sabu-sabu dengan alat hisap seperti bong dan pipet modifikasi.

Lebih dari seminggu sejak laporan resmi diajukan oleh LSM Lasbandra, pihak PT Pertamina Patra Niaga TBBM Camplong memilih bungkam. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi atau tanggapan resmi dari perusahaan tersebut. Upaya konfirmasi oleh berbagai pihak, termasuk media, juga menemui jalan buntu karena tidak adanya akses langsung ke kontak resmi Pertamina di wilayah tersebut.

Hidayat, perwakilan LSM Lasbandra, menyayangkan sikap diam perusahaan milik negara ini. “Kami sudah melayangkan laporan resmi, tetapi hingga kini tidak ada respons. Apakah Pertamina sebagai BUMN besar tidak memahami tata cara surat-menyurat, atau memang mereka sengaja menutup-nutupi masalah ini? Fakta yang kami miliki sangat jelas, ini adalah pelanggaran serius,” ujarnya dengan nada tegas (11/01/2025).

Hidayat menambahkan bahwa sikap antipati ini tidak hanya mencoreng citra perusahaan, tetapi juga mengindikasikan adanya budaya pembiaran terhadap pelanggaran berat. Ia mendesak agar Pertamina segera bertindak tegas untuk membersihkan nama baiknya di mata publik.

Dalam video viral yang beredar, terlihat para pelaku dengan santainya menggunakan alat hisap dan bergantian membakar pipet yang diduga berisi sabu-sabu. Suasana dalam video menunjukkan keterlibatan kolektif, dengan beberapa orang tampak menunggu giliran. Pemandangan ini menjadi ironi besar bagi PT Pertamina Patra Niaga TBBM Camplong, yang selama ini dikenal mengedepankan profesionalisme dan standar kerja tinggi.

Akankah Pertamina membuktikan dirinya sebagai perusahaan yang layak dipercaya oleh rakyat, atau justru terus bersembunyi di balik tembok kebungkaman? Jawaban atas pertanyaan ini masih dinanti oleh publik.