Sampang (ANGKATBERITA) Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Kabupaten Sampang kembali tercoreng, lagi lagi Yayasan Darun Najah Jrengik diduga melanggar ketentuan distribusi dan standar gizi SPPG setelah menu hari Jumat dikirim bersamaan dengan menu hari Sabtu (diropel) serta kualitas menu dinilai tidak memenuhi standar pemenuhan gizi seimbang untuk anak sekolah.
Berdasarkan dokumentasi dan keterangan wali murid, menu Jumat (31/10/2025) berisi:
- 2 potong ayam goreng tepung kecil
- 3–4 buah anggur
- 2 irisan timun
- Roti burger kemasan tanpa isian protein memadai
- Minuman sari kacang hijau
Sedangkan menu Sabtu yang seharusnya berbeda, justru disatukan dan dikirim Jumat , hanya berupa:
- Snack ringan gandum
- Roti kemasan
- Susu kotak UHT kecil
Aktivis menilai hal ini sebagai bentuk pelanggaran distribusi dan dugaan pengurangan menu untuk meraup keuntungan pribadi.
“Ini pelanggaran serius, ada ropel menu, unsur gizi minim, anak-anak hanya diberi snack dan roti, kalau Satgas MBG diam saja, kami akan laporkan ke BGN pusat,” tegas Arif, perwakilan Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI), Jumat malam.
Menurut GASI, selain jumlah porsi yang minim, komposisi gizi juga tidak sesuai juknis MBG yang wajib menghadirkan karbohidrat + protein hewani + protein nabati + sayur + buah + minuman sehat.
Faktanya, protein hewani sangat minimal, sayur hanya dua irisan timun, dan porsi buah tidak proporsional.
“Ini jauh dari standar program pemerintah, anggaran besar, tapi nilai gizi tipis. Ini indikasi kuat pengurangan hak siswa,” tambah Arif.
Sebagai Ketua Satgas MBG Kabupaten Sampang, Wakil Bupati Achmad Mahfud dinilai harus turun langsung mengecek penyedia tersebut.
“Kami mendesak Wabup Achmad Mahfud bertindak cepat, jangan biarkan pelanggaran ini jadi budaya,” ucap Arif.
GASI memastikan akan mengawal temuan ini dan siap membawa persoalan ke: Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat, Aparat penegak hukum bila terindikasi kerugian negara
Aktivis mengingatkan bahwa MBG adalah program nasional untuk menekan stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan, bila menu saja bermasalah, maka tujuan besar negara akan gagal.
GASI memberi waktu kepada pemerintah daerah untuk menindaklanjuti pemberitaan ini, jika tidak ada tindakan: ➡️ Surat resmi ke BGN pusat akan dilayangkan awal pekan depan
GASI juga membuka posko aduan bagi wali murid dan sekolah yang mengalami hal serupa.
