Sampang ( ANGKAT BERITA) -Sebuah video yang menunjukkan pesta musik DJ di Cafe Lyco, Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, menjadi perbincangan hangat dan menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Video tersebut dianggap tidak mencerminkan identitas Sampang sebagai kota santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya lokal.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sampang, Habib Abdurahman Khered, bersama anggotanya, turun langsung ke lokasi untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi pada Senin (23/12/2024).

Dalam kunjungannya, Habib Abdurahman menyampaikan keprihatinannya atas kegiatan yang dinilai menyerupai suasana diskotik terbuka. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya meresahkan masyarakat tetapi juga melukai perasaan para alim ulama yang selama ini menjaga kehormatan tradisi keagamaan di Sampang.

“Kami datang ke sini atas dasar koordinasi dengan para ulama dan aparat penegak hukum. Video yang viral ini telah menimbulkan keresahan, baik di kalangan masyarakat bawah maupun alim ulama. Kota Sampang ini dikenal sebagai kota santri, jadi kegiatan seperti ini sangat mencederai nilai-nilai yang kami junjung tinggi,” tegas Habib Abdurahman.

Selain membahas video viral, kedatangan FPI juga untuk menyoroti rencana acara “Night Party” yang akan digelar di Cafe Lyco pada 28 Desember mendatang. FPI, atas arahan para ulama Sampang, mendesak agar acara tersebut dibatalkan, terutama jika melibatkan musik DJ atau aktivitas lain yang bertentangan dengan norma agama, budaya, dan kearifan lokal masyarakat setempat.

“Dengan hormat, kami meminta agar acara tersebut tidak dilaksanakan. Musik DJ dan kegiatan semacam ini tidak sesuai dengan norma yang berlaku di sini. Kami hanya ingin mengingatkan bahwa hal-hal seperti ini dapat mengundang murka Allah,” ujar Habib Abdurahman.

Kehadiran FPI di Cafe Lyco diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih menghormati identitas religius dan budaya lokal Sampang. Langkah ini juga bertujuan untuk mencegah kegiatan serupa di masa depan dan menjaga keharmonisan sosial di tengah masyarakat.

Kecaman terhadap video viral ini juga datang dari berbagai lapisan masyarakat. Banyak yang berharap agar pihak-pihak terkait, termasuk pemilik cafe, lebih bijak dalam menyelenggarakan acara yang selaras dengan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal, demi menjaga harmoni yang selama ini terjaga di Kabupaten Sampang.